Pengalaman City Tour Kualalumpur 4 hari 3 malam - Part 1
Kali ini, saya tidak perlu mengatur ulang setting waktu di jam tangan saya, karena Malaysian Standar Time ( MST ) atau Waktu Piawai Malaysia ( WPM ) sama dengan waktu indonesia tengah ( WITA ) dan Bali masuk dalam zona waktu indonesia tengah. Namun, MST atau WPM akan berbeda satu jam lebih awal dari waktu indonesia barat ( WIB ) dan satu jam lebih lambat dari waktu indonesia timur ( WIT ), unik ya?
Lanjut ke cerita ya, setiba di bandara, kami sempet bingung saat mau ambil bagasi, ternyata kami harus naik aero train dulu, fasilitas gratis dari bandara KLIA menuju Bandara KLIA 2, bandara ini biasanya tempat untuk landing maskapai LCC, misal terbang ke malaysia naik Air Asia, maka landingnya di bandara KLIA2. Begitu turun aero train, masih ada proses keimigrasian yang harus dilalui, baru kemudian bisa mengambil bagasi.
Tadinya kami berencana naik KLIA Express menuju ke tempat penginapan di imbi, bukit bintang kualalumpur, tapi ternyata KLIA express tidak bisa langsung ke stasiun imbi, tujuan kami, karena jalurnya harus ke stasiun sentral dulu, dari situ baru bisa naik monorail ke stasiun imbi. Setelah berunding sebentar akhirnya diputuskan, atas nama alasan
praktis, kami memilih memesan taksi, yang memang lebih mahal dibanding naik KLIA express seharga RM 55, tapi bisa langsung turun di depan hotel. Next time mungkin langsung install aplikasi grab jadi bisa naik grab yang harganya lebih murah dari taxi bandara. Liburan lalu saya sempat menggunakan panduan klcityguide yang cukup membantu.
Setelah istirahat
sebentar di hotel dan unpacking, saya dan suami segera siap siap buat kencan malam
mingguan, hehe, kapan lagi merasakan malam minggu bersama suami di negeri upin ipin ini :). Karena lagi pengen suasana yang kasual, pilihan jatuh ke Korean
authentic halal food di Sopoong, sebuah restoran korea yang berada di Lower
ground Berjaya Times Square. Kebetulan, jarak tempat penginapan kami sangat
dekat, tinggal jalan kaki, menyeberang sebentar sampailah kami di mall Berjaya
Times Square.
![]() |
Maafkan ada penampakan |
Day 2 - City Tour
Kualalumpur - February 2019
Ga nyesel lho Menginap di Hotel Melia Bukit Bintang Kualalumpur. Harganya masih affordable dan fasilitasnya juga lengkap. Belum lagi, ada sofa yang berada di dekat jendela sehingga bisa melihat pemandangan kota dari lantai 11 kamar kami. Cukup jalan kaki bisa menjangkau Mall Berjaya Time Square.
Agenda berikutnya di pagi hari ke-2, City Tour Kualalumpur, dimulai dengan tujuan wisata Menara Petronas, atau Menara Kembar Petronas, yang berada di kompleks KLCC dan suria mall. Konon, wisatawan belum sah, kalo belum berkunjung ke iconic buildings ini, ada ada saja ya. Tapi, sebagai icon Negara Malaysia, menara kembar petronas memang layak jadi salah satu tujuan favorit wisatawan domestik maupun manacanegara.
Agenda berikutnya di pagi hari ke-2, City Tour Kualalumpur, dimulai dengan tujuan wisata Menara Petronas, atau Menara Kembar Petronas, yang berada di kompleks KLCC dan suria mall. Konon, wisatawan belum sah, kalo belum berkunjung ke iconic buildings ini, ada ada saja ya. Tapi, sebagai icon Negara Malaysia, menara kembar petronas memang layak jadi salah satu tujuan favorit wisatawan domestik maupun manacanegara.
Setelah
sarapan pagi di hotel, kami berdua berangkat, sengaja memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Yups, jalan kaki di pagi hari menyusuri kota kualalumpur itu ternyata seru lho,
tapi tentu saja kita sudah tahu arah mana yang harus ditempuh menuju menara petronas.
Karena kami
berangkat dari hotel melia di jalan imbi, bukit bintang, kami ambil arah kiri,
setelah sampai traffic light, belok kiri lagi, jalan menuju mall sungai wang,
jalan saja terus, (kecuali kalau mau mampir shopping hehe) sampai bertemu dengan perempatan atau traffic
lights lagi, dari situ akan terlihat mall pavilion kualalumpur dan Sephora juga
terlihat didekatnya, kami sempat berfoto sesi sebentar didepan area mall kemudian lanjut terus kearah kiri jalan, masuk ke Main
Entrance Bukit Bintang. Sejujurnya, saya suka ambience tempat ini, jalan diantara toko dan café dengan harum
aroma masakan, heemmm, terlebih lagi, saat itu suasana masih sepi dan udaranya tidak terlalu panas, it just my lucky day!
di ujung jalan itu
nanti akan sampai ke sebuah jembatan penyebrangan, naik saja, ikuti petunjuk
kearah mana menuju menara petronas, dan wuuuzzz, langsung berapa nyesss, adem
oleh semburan air conditioner. Santai sekali kami berdua menyusuri jalan ber ac
yang berujung ke sebuah gedung, disitu ada Aquarium besar tempat kita bisa
melihat aneka macam jenis ikan, namun sayang, kami memang tidak ada rencana
kesana jadi kami lanjutkan saja terus sampai pintu keluar. Ternyata menuju
kompleks KLCC gedung converence dan KLCC park. Tamannya indah, asri, sejuk, luas dan bisa buat jogging lho.
Dari situ saja, Bangunan Iconic itu sudah terlihat menjulang, perkasa. Tapi meskipun hati berdebar senang, kami tidak segera kesana, berhenti dulu di KLCC park, berfoto sesi dan menikmati suasana, melihat air mancur yang menari ( kalo yang ini sih, di Indonesia juga ada ya hehe )
Setelah dirasa
cukup, kami masuk ke Suria mall ( Sebenarnya Suria Mall itu letaknya di bawah
twin towers, jadi klo kita sudah masuk mall Suria, otomatis kita sudah sampai
di kompleks menara kembar petronas ) tapi karena kami ingin melihat iconic towers ini lebih deket lagi dan berfoto foto di depan, kami keluar
dari Suria Mall, arah pintu utama atau pintu depan, kami tadi masuk dari arah
pintu belakang Suria Mall.
![]() |
Maaf yaa pengen nunjukin pintu utama Suria Mall tapi yang ada foto ini :p |
Ternyata bukan kami
saja yang ingin berfoto di depan iconic
towers, sudah banyak sekali wisatawan domestic maupun mancanegara yang
berkumpul di depan menara petronas dan sibuk mengambil foto. Sebagai kenangan
kunjungan ke kualalumpur.
Menara Kualalumpur.
Merupakan menara telekomunikasi Malaysia, seiring berkembangnya jaman, pemerintah memaksimalkan menara kualalumpur ini sebagai daerah tujuan wisata, adanya penambahan Skybox di area skydeck menara, semakin meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke menara ini.
Merupakan menara telekomunikasi Malaysia, seiring berkembangnya jaman, pemerintah memaksimalkan menara kualalumpur ini sebagai daerah tujuan wisata, adanya penambahan Skybox di area skydeck menara, semakin meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke menara ini.
Dari riset sebelum
plesiran ke kualalumpur, lokasi menara kualalumpur di bukit
nanas itu letaknya diatas bukit, jarak dari jalan raya menuju lobby menara
kualalumpurnya saja sudah jauh, menanjak lagi, meskipun ada shuttle bus gratis
yang bisa mengantar kita ke lobby menara, tetap saja, sebelumnya harus jalan
dulu dari jalan raya.
Beberapa wisatawan seperti menikmati perjalanan mereka
dengan jalan kaki mendaki bukit ( atau mereka terpaksa karena belum tahu?)
tapi bagi kami, mendingan simpan energi dan memutuskan untuk naik taksi.
Awalnya bapak supirnya minta RM 20, tapi saya tawar RM 10, dan langsung deal.
Selama perjalanan, bapak itu mengajak kami ngobrol, dan menawarkan untuk
membeli tiket melalui temennya, semacam calo gitu, spontan saya tunjukan
keraguan tapi, bapak itu memastikan bahwa tiket harganya sama dan asli, baiklah, setelah dipikir pikir, mungkin bapak itu
mendapatkan tips dari setiap penumpang yang diantar ke tempat itu, bagi bagi
rejeki lah, akhirnya saya dan suami setuju. Singkat cerita, jadilah kami membeli
tiket di tempat temannya bapak supir itu, setelah itu baru diantar ke lobby
menara kualalumpur. Dan, memang benar, tiketnya valid dan harganya sama. Cuman
emang bentuknya voucher dulu, baru ditukar dengan tiket yang asli di loket
resmi.
Masyaallah, antriannya
sudah mengular, mereka juga ingin naik ke menara kualalumpur, wisatawan
domestic maupun mancanegara sabar menunggu antrian menuju lift yang membawa
mereka keatas. Lucunya, kami harus berfoto dulu dengan layar greenscreen sbelum
masuk ke lift, nanti bisa ditebus fotonya klo berminat. Saya dan suami
memutuskan untuk skip saja,budgetnya sudah cukup banyak untuk ambil paket
observatory, sky deck dan skybox seharga RM 49 per orang. Disiapin Adrenalinnya, karena skybox berada di 300 meter dari permukaan laut. Aslinya takut, tangannya gemeteran, cuman harus tetap pose heheh. Mungkin ga usah lihat bawah aja kali ya, liat kamera saja bagi yang takut. Soalnya untuk berada di skybox juga hanya diberi waktu 3 menit, yang antri banyak, buk!
Di atas menara, skydeck, ada juga café, memang keren sih bisa melihat pemandangan bawah sambil minum melepas dahaga, tapi sayang, mahal dan waktunya dibatasi, kesannya jadi kemrungsung (buru buru - red ), Tidak boleh nongkrong lama, tapi emang sih, tempatnya relative sempit, jadinya kami batal istirahat di café tersebut, sebagai ganti, beli sebotol air minum mineral di kios yang ada di area observation deck seharga RM 1, 50. Alhamdulillah :)
Lega rasanya.
Setelah cukup ngiderin observation deck kami memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan
selanjutnya ke Masjid Jamek, sekalian sholat dhuhur disana. Jalan kaki?
Enggaklah, kami nebeng free shuttle
bus sampai batas pengantaran kemudian dilanjutkan naik taksi lagi ke masjid
Jamek, RM 10. Tadinya bapak taksinya ga mau, tapi begitu kami mau melanjutkan
turun ke bawah, mencari taksi, eh, luluh juga si bapak, akhirnya mau antar kami
ke masjid Jamek.
Sampai sana, pas
banget adzan dhuhur, jam 13.30 MST ( Malaysian Standar Time ) berkumandang, dan
entah kenapa, saya terharu, tiba tiba mewek begitu memasuki kompleks masjid.
Oh ya, bagi
wisatawan muslim maupun non yang ingin memasuki kompleks masjid ini, sebaiknya
berpakain sopan, panjang, kalaupun memakai celana pendek, maka sudah disediakan
jubah seperti gamis untuk dikenakan sebelum memasuki area masjid.
Selesai beribadah
dan berfoto sesi ( tetep yaa heheh ) kami mencari warung makan untuk segera
menyembuhkan rasa lapar di perut. Harusnya sih kami sudah punya inceran rumah
makan yang ingin kami sambangi di sekitar masjid jamek ini, tapi karena
internet kebetulan pas mati, akhirnya kami mencari warung nasi yang bisa kita temukan
di area sekitar.
Alhamdulillah, ada
warung nasi FS Nasi kandar Corner halal yang bisa kita pilih untuk makan siang,
inginnya sih nasi lemak, tapi enggak ada dan semua menu yang saya dan suami
pengen sudah habis, hanya tersisa nasi goreng. Sedikit kecewa sih, jauh jauh ke
negeri tetangga masak cuman makan nasi goreng :p, tapi tetep alhamdulllah
bisa makan siang. Setelah mencermati pilihan menu nasi goreng, suami akhirnya
memutuskan untuk pesen nasi goreng ayam kunyit dan saya memilih nasi goreng chili
pari. Enak, dengan dua gelas teh tarik dan satu gelas es teh tarik ( heheh
siapa nih yang nambah lagi?) akhirnya perut kenyang dengan hanya mengeluarkan
uang RM 21,7 untuk berdua. Alhamdulillah J
Nah..disini bisa beli kain sarung atau kain batik malaysia untuk oleh oleh buat kelurga, cerita dan harganya dilanjut di cerita selanjutnya... To be continued
Posting Komentar untuk "Pengalaman City Tour Kualalumpur 4 hari 3 malam - Part 1"