Pengalaman City Tour Kualalumpur 4 Hari 3 Malam - Part 2
Setelah energi pulih kembali, perjalanan dilanjutkan. Kali ini, kami memilih
transportasi RapidKL (RapidKl itu terdiri dari kereta jenis MRT, LRT, Monorail) dari station masjid jamek turun ke station pasar seni, jalan
kaki sebentar, sampailah kita ke central market. Konon, katanya kalau central
market ini sekelas mirota batik di Yogyakarta, jadi, kalau mau beli souvenir
dan oleh2 tidak terlalu murah juga karena kualitasnya sedikit lebih baik
dibanding barang barang di petaling street, tapi itu katanya lho ya, saya
sendiri belum sempet ke petalling street, rencananya di hari ke 3 tapi ternyata
batal karena udah terlalu capek :)
![]() |
Tiketnya berbentuk koin |
![]() |
salah satu pintu masuk stasiun LRT di Kualalumpur |
Berdasarkan pengalaman City Tour di kota kualaumpur tempo lalu, tidak ada kendala berarti soal transportasi. Sistem transportasinya juga sudah bagus, dibeberapa stasiun kereta malah ada pengumuman pengingat untuk waspada terhadap keselamatan dan keamanan barang barang yang kita bawa.
Oh ya, meskipun tiket dibeli otomatis dan tanpa pengawasan petugas, kita tidak bisa cheating lho, kalo ternyata kita membeli tiket tidak sesuai tujuan, misal kita turun di stasiun yang lebih jauh dari yang seharusnya, kita tidak bisa keluar dari stasiun tersebut. Koin tiket kita akan terus keluar ketika dimasukkan ke dalam sistem di pintu masuk/keluar stasiun. Supaya kita bisa keluar, kita harus ke bagian informasi kemudian menyerahkan koin kita, biasanya petugas informasi sudah paham, setelah itu kita akan diberi tahu kekurangan biaya tiket yang harus kita bayar. Baru koin kita bisa bekerja lagi, membuka sistem buka/ tutup pintu stasiun.
Central Market ini tempat belanja souvenir dan oleh oleh. Dilantai bawah banyak sekali kerajinan tangan dan bahkan lukisan, kios kios yang menjajakan aneka souvenir gantungan kunci dan magnet kulkas juga ada. Dilantai dua banyak kios baju, kain dan food court, ada juga beberapa kios cindera mata, tapi tidak sebanyak di lantai 1. Harga kain batik malaysia RM 59 itu sudah dapat kain batik yang bahannya halus, kain sarungnya juga seharga itu tapi masih bisa ditawar.
Central Market ini tempat belanja souvenir dan oleh oleh. Dilantai bawah banyak sekali kerajinan tangan dan bahkan lukisan, kios kios yang menjajakan aneka souvenir gantungan kunci dan magnet kulkas juga ada. Dilantai dua banyak kios baju, kain dan food court, ada juga beberapa kios cindera mata, tapi tidak sebanyak di lantai 1. Harga kain batik malaysia RM 59 itu sudah dapat kain batik yang bahannya halus, kain sarungnya juga seharga itu tapi masih bisa ditawar.
Dari central market, melanjutkan
rencana wisata kuliner di daerah imbi, Makan Durian! Iya, wisata kuliner ini
udah yang paling saya nantikan, menikmati durian testing platter di BB Durian
Park. Untuk menuju kesana, kita naik LRT dari stasion pasar seni ambil jurusan station masjid
jamek, setelah turun kita ganti jalur, naik lagi kereta menuju ke stasiun
hangtuah dari situ kita ganti lagi monorail yang menuju stasiun imbi.
Semuanya berjalan baik baik saja, sampai saat kita memutuskan berjalan kaki karena merasa percaya diri menemukan lokasinya BB
durian Park dengan mudah di daerah imbi, ternyata
paket internetnya habis alias mati alias ga bisa diandalkan sebagai petunjuk
jalan, jadilah kami nekad jalan kaki mengandalkan feeling yang berakhir pada
satu kata, tersesat!
Iyaaa, baru merasakan tersesat di negeri orang, setiap tanya
pada orang dijalan, mereka tidak tahu, ternyata tidak setenar yang kita
bayangkan, mungkin karena baru beberapa tahun dibuka ya, akhirnya setelah
capek menyusuri jalan di sekitaran imbi, kami berhenti sebentar di sevel di
pojokan perempatan. Sambil minum air kemasan botol, kami memikirkan gimana cara
menemukan lokasi durian platter itu, iya, se kekeuh itu, khususnya saya. Masih ga rela kalo wisata kuliner ini
batal hanya karena ga bisa menemukan lokasinya. Bisa saja kami menyetop taxi,
tapi belum ketemu, mau pesen grab, internet mati. Jadi, akhirnya kami
melanjutkan perjalanan sambil mencari anak anak muda yang bisa kita temui,
kenapa anak muda? Karena biasanya generasi milineal itu paling tahu yang
kekinian, termasuk kuliner kekinian.
Alhamdulillah,
setelah sampai di sebuah pos polisi tidak jauh dari stasiun kereta yang
disponsori Air Asia, kami menemukan sepasang muda mudi yang sedang jalan kaki
santai, langsung deh kami tanyai, tepatnya suami saya yang maju bertanya. Reflek, si cowok mengeluarkan hape seraya berkata” Tanya waze” Yes,
Alhamdulillah. Tuh kan, bener kan, milineal itu bisa diandalkan. Meskipun dia
tidak tahu, tapi dia tetep bisa kasih solusi, bukan itu saja, kami dipanggilkan
grab dan ditungguin. Alhamdulillah semoga Allah SWT merahmati mereka
berdua.AAmiin.
![]() |
Begitu sampai disambut aroma Buah Durian yang kuat |
Selanjutnya, bisa
ditebak. Kami bisa menikmati Durian testing Platter di BB Durian Park. Just My
Lucky Day J
Bagi pecinta durian, tempat ini berasa syurga. Ada durian Musang King yang populer itu, meskipun ternyata saya lebih menyukai durian jenis special guest yang berasa manis dibanding Musang King yang paitnya mendominasi.
Puas makan durian,
kembali ke KLCC suria, lagi? Iyaa! Kami ingin menikmati suasana Menara petronas
di malam hari, hehe, kurang kerjaan ya? Tapi yang namanya travelling itu harus
dimaksimalkan kenikmatannya, meskipun itu harus pergi ke tempat yang sama di
waktu yang berbeda #prinsip, #eh. Modal wifi gratis di BB Durian Park, misua
langsung panggil Grab untuk Cuzz menuju Menara Petronas, argo sekitar RM 9.
Dari dua kali kunjungan ke Menara Petronas dalam satu hari yaitu pagi dan malam, saya pribadi lebih menyukai saat pagi hari. Tapi untuk berfoto sesi lebih ciamik efeknya di saat malam hari. So feel free to decide next time travelling ke Kualumpur :)
Setelah puas
menikmati suasana Menara Petronas di malam hari, akhirnya kami pulang ke hotel
melia, di jalan imbi, bukit bintang. Nah ini, dari KLCC sempet bingung mau
pulang ke imbi, karena ga ada monorail yang langsung ke stasiun imbi, akhirnya
setelah bertanya ke bagian informasi, kami harus naik dulu LRT yang menuju
stasiun Bukit nanas, kemudian ganti lagi LRT yang menuju stasiun hang tuah baru
kemudian naik monorail menuju stasiun imbi, dari stasiun imbi tinggal jalan
kaki menuju hotel. Alhamdulillah.
Hela napas dulu yaa sebelum melanjutkan cerita yang lebih drama, paniknya atm ga bisa tarik uang tunai, percobaan pemalakan dan sesi menegangkan di airport tanah air :)
Posting Komentar untuk "Pengalaman City Tour Kualalumpur 4 Hari 3 Malam - Part 2"