Pengalaman City Tour Kualalumpur 4 Hari 3 Malam - Part 3
Di hari ke-3, semuanya berjalan tidak selancar hari pertama dan kedua, Mulai ada drama yang bikin liburan tidak terasa begitu nikmat.
Pertama adalah
Baru tahu kalau kartu Debit BNI tidak bisa lagi untuk tarik tunai di atm bank luar negeri meskipun ada logo atm kerjasama. Tapi bagi pemegang kartu BCA masih bisa kok tarik tunai di atm bank luar negeri yang ada logo atm kerjasama. Karena ketidak tauan itu, Sempet jalan, muterin daerah imbi nyari atm yang bisa tarik tunai :p
Kedua
Transportasi RapidKL dari Imbi stasiun tidak ada yang langsung menuju stasiun Dataran Merdeka. Dari stasiun Imbi,
kita harus naik rapidkl ( LRT ) menuju ke stasiun bukit bintang kemudian turun ganti
jalur naik mrt jurusan KL Central, turun di stasiun ke-3 setelah dari bukit bintang ( stasiun yang ini saya lupa namanya :p ) dari situ untuk menuju ke dataran merdeka masih harus jalan kaki sekitar ratusan
meter, lumayan juga sih, karena saat itu sudah siang sekitar jam 11an, udaranya panas dan terik!
![]() |
Suasana stasiun yang sepi |
Disekitar Dataran
merdeka, banyak sekali bangunan bersejarah yang bisa ditelusuri, tapi kami
hanya sanggup untuk mengunjungi dua saja, yaitu bangunan sultan abdul samad dan
arch museum, dimana ada café nya untuk istirahat melepas lelah dan haus.
Keluar dari lingkungan museum, kami ingin melanjutkan perjalanan ke mesjid negara yang ternyata bisa dijangkau dengan jalan kaki, meskipun jaraknya ratusan meter. Sighseeing tengah hari, ajib ya? :p
Masjid Negara yang
terletak di Jalan Perdana, Tasik Perdana, di wilayah Persekutuan kualalumpur,
Malaysia ini Dibangun pada Tahun 1963. Dan diresmikan pada tanggal 27 Agustus
1965, Masjid Iconic ini dirancang
oleh Tim Arsitek : Howard Ashley, Ikmal Hisnam Albakri dan Baharuddin Kassim.
Bangunan Masjid
yang bergaya arsitektur Modern ini mampu menampung sebanyak 15 ribu jamaah.
Kliatan kan betapa Besar dan Luasnya, masjid ini.
Oh ya, siapa saja
boleh kok berkunjung ke Masjid ini, meskipun bagi non muslim, tidak
diperkenankan untuk masuk ke main hall masjid.
Selain
batasan tempat yang boleh dkunjungi, ada satu lagi aturan yang perlu
diperhatikan, yaitu pada saat berkunjung, baju harus sopan, seandainya
kebetulan sedang memakai celana pendek, atau baju lengan pendek, pengunjung
bisa meminjam jubah panjang yang
disediakan.
Sebenarnya, saya
ingin mengunjungi Little brickfield, atau little Indian, tempat dimana kita
bisa membeli barang barang yang india banget,seperti:kain sari, bangles dll
tetapi karena kecapekan, ada sedikit missed
saat kita naik gokl ( free bus yang rutenya melewati little brickfield ), kami
langsung naik dan duduk di belakang tanpa memberitahu tujuan kami ke bapak
sopir, hasilnya, kami melewatkan pemberhentian di littlebrick dan kembali ke
tempat semula, awal kita naik bus di halte area depan masjid Negara..hahaha
kalau diinget geli juga sih!
Bisa saja kami menunggu bus gokl jalur little brickfield lagi, tapi jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore dan Saat itu, saya
khususnya, udah mulai cranky, laper, capek, haus dan to make it worse, batal ke
Little Brickfield. Not my Luck Day!
Akhirnya, setelah
duduk sebentar di halte itu, menenangkan pikiran, kami memutuskan untuk naik
taxi dan makan siang di NZ Curry House yang lokasinya di sekitar Menara
Petronas, again? Kesana lagi?
Sekali lagi mencoba peruntungan untuk mencicipi nasi lemak, tapi ternyata yang dipenginin tidak ada, hehe sepertinya saya memang belum berjodoh dengan nasi lemak, tapi masih bisa seneng karena ada Nasi biryani dan kari ayam. Rumah makan ini bentuknya seperti biasanya warung makan prasmanan tapi kita tidak bisa ambil sendiri, cuman bisa memilih aneka nasi dan lauk pauk serta sayur yang sudah tersedia di etalase kaca. Teh Tarik tetep menjadi pilihan utama minuman teman makan siang menjelang sore itu.
Setelah makan dan istirahat di NZ Curry House, rasa capek, laper dan crangkynya sudah mulai mereda, mengingat waktu sudah sore dan tanggung kalo harus jalan jalan lagi, kami memutuskan untuk kembali ke Hotel naik Taxi. Oh ya, Taxi yang biasa kami tumpangi itu adalah taxi warna merah, ditulisan pintu sih larangan untuk menawar taxi, tapi beberapa kali nemu taxi yang sopirnya tidak keberatan harganya di tawar, cuman taxi yang kita naiki setelah makan di NZ Curry House ini memakai argo yang jatuhnya harganya sekitar RM 10 ke Hotel Melia, imbi, Bukit Bintang.
Setelah makan dan istirahat di NZ Curry House, rasa capek, laper dan crangkynya sudah mulai mereda, mengingat waktu sudah sore dan tanggung kalo harus jalan jalan lagi, kami memutuskan untuk kembali ke Hotel naik Taxi. Oh ya, Taxi yang biasa kami tumpangi itu adalah taxi warna merah, ditulisan pintu sih larangan untuk menawar taxi, tapi beberapa kali nemu taxi yang sopirnya tidak keberatan harganya di tawar, cuman taxi yang kita naiki setelah makan di NZ Curry House ini memakai argo yang jatuhnya harganya sekitar RM 10 ke Hotel Melia, imbi, Bukit Bintang.
Lucunya, setelah sampai lobby hotel, kami berubah pikiran, berhubung
masih sore juga, sayang kalau cuman untuk ngadem
di hotel, kami memutuskan jalan jalan window shopping ke Berjaya time Square, kalau diperhatikan Mall Berjaya Times Square ini mempunyai konsep yang unik, lantai pertawa dan kedua atmosfernya masih berasa mall, tapi semakin kita naik ke lantai 3 sampai dengan lima, atmosfernya berubah menjadi semacam ITC di jakarta. Trus nanti lantai atasnya lagi ada indoor Theme Parknya. Lumayan juga cuci mata di mall dan sempet ngrasain belanja di Hero Swalayan lantai dasar, sempet
ada pengalaman ga enak hamper mau di palak, tapi Alhamdulillah, masih
dilindungi oleh Allah SWT. Langsung deh kami kembali ke hotel untuk istirahat,
dan packing.
Day 4 Fly Back Home
Ada pengalaman lucu dalam perjalanana ke Bandara Internasional Kualalumpur, Bapak Supir grab yang kami pesen minta ijin untuk mampir ke warung makan dulu, karena pagi ini barusan antar tamu ke genting highland, belum sempat sarapan. Karena perhitungan kami, waktunya masih longgar, kami iyakan saja, kasihan klo kelaparan nanti sakit. Dan, begitulah, kami sempat menunggu di mobil ketika si Bapak Grab makan di warung. Tapi Bapaknya juga pengertian kok, makannya ga pake lama.
Di Bandara keberangkatan ini, KLIA 2 tidak sebesar dan tidak seramai bandara KLIA, antrian imigrasinya juga relatif sepi. Setelah turun ke lantai bawah, kami menuju gate 10, tempat maskai Malaysia Airlines akan menerbangkan kami ke Tanah air. Saat menunggu, kami bertemu dengan dua orang Indonesia yang sama sama akan pulang ke Bali. Satu orang perempan asli bali yang baru saja menikmati liburan 10 hari di India, dan dengan excited menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi Taj Mahal dan satu lagi, TKW yang baru habis kontrak kerjanya di hongkong dan ingin pulang ke kampung halamannya sambil menunggu kontrak kerja selanjutnya.
Sekitar pukul 18:30 WIB kami tiba di Bandara International Ngurah Rai Denpasar, Bali. Karena kami pemegang paspor WNI kami langsung menuju bagian keimigrasian tanpa harus antri karena kebetulan memang sepi, berbeda dengan jalur keimigrasian untuk pemegang paspor foreigner, lumayan antri panjang. Setelah mengambil bagasi, ada pengalaman yang lumayan menegangkan sih, saat mau menuju pintu keluar, salah seorang petugas meminta kami step aside, yang berarti koper kami akan diperiksa, tepatnya, koper suami saya, ternyata barang yang mereka curigai yang terlihat di xray sebelumnya adalah bubuk Teh Tarik yang kami beli untuk oleh oleh, fiiuhh :p
Menegangkan..tapi menggelikan juga kalo buat flashback. Meskipun begitu, meskipun banyak sekali suka duka saat travelling bersama pak su, Kesimpulan akhir tetap happy. Dan tidak kapok untuk Travelling berdua lagi.
Semoga tulisan ini, meskipun sedikit, bisa jadi tambahan informasi bagi yang ingin travelling khususnya ke negeri Jiran untuk pertama kalinya. Happy Travelling :)
Day 4 Fly Back Home
Ada pengalaman lucu dalam perjalanana ke Bandara Internasional Kualalumpur, Bapak Supir grab yang kami pesen minta ijin untuk mampir ke warung makan dulu, karena pagi ini barusan antar tamu ke genting highland, belum sempat sarapan. Karena perhitungan kami, waktunya masih longgar, kami iyakan saja, kasihan klo kelaparan nanti sakit. Dan, begitulah, kami sempat menunggu di mobil ketika si Bapak Grab makan di warung. Tapi Bapaknya juga pengertian kok, makannya ga pake lama.
![]() |
Iklan Layanan Masyarakat di Tandas Room ( Toilet ) |
Di Bandara keberangkatan ini, KLIA 2 tidak sebesar dan tidak seramai bandara KLIA, antrian imigrasinya juga relatif sepi. Setelah turun ke lantai bawah, kami menuju gate 10, tempat maskai Malaysia Airlines akan menerbangkan kami ke Tanah air. Saat menunggu, kami bertemu dengan dua orang Indonesia yang sama sama akan pulang ke Bali. Satu orang perempan asli bali yang baru saja menikmati liburan 10 hari di India, dan dengan excited menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi Taj Mahal dan satu lagi, TKW yang baru habis kontrak kerjanya di hongkong dan ingin pulang ke kampung halamannya sambil menunggu kontrak kerja selanjutnya.
Interior dinding di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar |
Sekitar pukul 18:30 WIB kami tiba di Bandara International Ngurah Rai Denpasar, Bali. Karena kami pemegang paspor WNI kami langsung menuju bagian keimigrasian tanpa harus antri karena kebetulan memang sepi, berbeda dengan jalur keimigrasian untuk pemegang paspor foreigner, lumayan antri panjang. Setelah mengambil bagasi, ada pengalaman yang lumayan menegangkan sih, saat mau menuju pintu keluar, salah seorang petugas meminta kami step aside, yang berarti koper kami akan diperiksa, tepatnya, koper suami saya, ternyata barang yang mereka curigai yang terlihat di xray sebelumnya adalah bubuk Teh Tarik yang kami beli untuk oleh oleh, fiiuhh :p
Menegangkan..tapi menggelikan juga kalo buat flashback. Meskipun begitu, meskipun banyak sekali suka duka saat travelling bersama pak su, Kesimpulan akhir tetap happy. Dan tidak kapok untuk Travelling berdua lagi.
Semoga tulisan ini, meskipun sedikit, bisa jadi tambahan informasi bagi yang ingin travelling khususnya ke negeri Jiran untuk pertama kalinya. Happy Travelling :)
Posting Komentar untuk "Pengalaman City Tour Kualalumpur 4 Hari 3 Malam - Part 3"