Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman mengesankan sekaligus menegangkan di Campuhan Ridge Walk, Ubud.

Bukit legend, Campuhan Ridge Walk, salah satu tempat wisata di ubud yang memang paling ingin saya kunjungi. Salah satunya ya dari foto foto yang tersebar di sosial media, terlihat indah, hijau menyegarkan. Apalagi bukit itu terbentuk secara alami, dengan pemandangan yang mengesankan. Namun, keindahan yang terlihat di sosial media, pastilah kalah jauh saat mendatangi langsung dan bener bener merasakan keindahan dan kesegaran udara sekitar, Seeing is believing, right? Menghirup udara pagi di Campuhan Ridge Walk salah satu pengalaman mengesankan yang tidak terlupakan. Terlebih saat menjelajahinya, ada satu moment yang mengejutkan dan serem buat saya.Saya ceritain di ending cerita yaaa...

Jadi, minggu lalu, sengaja mandi pagi, saya dan suami akhirnya memutuskan untuk jalan jalan pagi di Bukit Campuhan Ridge Walk yang terkenal itu. Dari informasi yang saya dapat, waktu terbaik untuk kesana adalah pagi hari saat sunrise atau sore hari saat sunset. Dengan pertimbangan kalau sore ada potensi mendung atau bahkan hujan, pada akhirnya kami memutuskan untuk berkunjung kesana saat pagi hari. Dari rumah kami sekitar jam tujuh pagi berangkat. Berbekal botol minuman, kami langsung menuju ke Warwick Ibah Luxury Villas and Spa. Tempat ini merupakan pintu masuk untuk sampai ke Bukit Campuhan Ridge Walk. Tapi, pintu masuk disini, bukan berarti kita nyelonong masuk ke hotelnya ya gaes.




Maksudnya, sebagai patokan saja, setelah ketemu Warwick Ibah ini, terus masuk di arah jalan yang tidak ada papan penghalangnya, belokan sebelum masuk ke Warwik Ibah. Turun saja terus nanti ada belokan lagi yaitu halaman yang lumayan luas untuk parkir motor dan mobil. 



Setelah parkir, kami melanjutkan jalan kaki turun menuju ke arah jalan setapak, jangan kuatir, ada papan petunjukknya kok, insya allah ga akan tersesat. Pada saat itu, kami ketemu dengan rombongan anak anak abg yang kebingungan dan ragu ragu untuk melanjutkan perjalanan mereka, karena mereka bersepeda, sedangkan mulut gang, jalan setapak itu sekilas tidak bisa dilalui oleh pesepeda, saya iseng menyapa mereka dan kasih saran " Coba saja, lanjutkan, sudah sampai sini, kan? Hati hati". Mendengar kata saya, anak yang paling besar tanpa ragu langsung ke depan, meneruskan perjalanan, dengan bahasa Bali, anak itu mengajak teman temannya untuk mengangkat sepeda mereka, sesekali. Memang sih, jalan setapak itu ada naik turunnya dan berundak, tapi saya yakin pasti mereka bisa melaluinya. Dan, bener saja, mereka berhasil sampai di jalan setapak bukit campuhan dan beristirahat, terlihat juga, ada warung makan dan beberapa orang pesepeda sedang istirahat. Sepeda mereka terparkir rapi di halaman warung.









Dari situ, mulailah petualangan menjelajahi bukit legenda, Campuhan Ridge Walk dimulai. Kami sungguh sungguh senang bisa menikmati pemandangan alam yang indah dan udara segar minggu pagi di sekitaran jam setengah delapan. kanan kiri kami alang alang yang seperti terhempas hujan, beberapa pengunjung sudah tampak duluan berjalan di depan kami, seorang pengunjung berkebangsaan asing menyapa kami, sepertinya dia sudah selesai jogging dan ingin pulang. kebalikan dengan kami yang baru saja memulai perjalanan. Selain jalan jalan, di Campuhan Ridge Walk ini bisa untuk sepeda santai, jogging bahkan foto sesi karena latar pemandangannya memang keren. Oh ya, karena ini masih pandemi covid19, kami tetap mengikuti protokol kesehatan ya, tetap memakai masker. Hanya saja di pakai saat tau akan berpapasan dengan pengunjung lain, setelah itu masker dilepas lagi, kan sayang udara seger yang gratis ini tidak terhirup maksimal dengan memakai masker.







Segar, hijau dan Indah, kata kata yang memang mewakili Campuhan Ridge Walk di minggu pagi itu. Nikmat sekali, enjoy banget. Sampai pada saat perjalanan kami melewati beberapa villa, warung makan dan rumah penduduk. Beberapa ratus meter sebelum sampai Karsa Cafe, terjadilah peristiwa yang menegangkan itu. Jadi begini ceritanya, memang, sebelumnya, kami sering bertemu beberapa anjing, ada yang diajak jalan jalan ada juga anjing yang memang tinggal di sekitaran tempat itu. Hingga, pada satu saat, tiba tiba seekor anjing menyalak keras kearah kami, kebetulan jalan itu lagi sepi dan mungkin terganggu tidurnya oleh suara kaki kami yang berjalan santai. Kaget dong saya, posisi suami didepan dan beliau mah emang udah terbiasa dengan anjing. Sedangkan saya? kaget, takut dan akhirnya berusaha tenang dan memilih duduk di depan villa yang masih sepi pengunjung. Sialnya, anjing itu terus menyalak keras dan mendekati saya. Ouch, saya keringat dingin, deg2an dan lemas. Baca apa saja doa yang terlintas dalam hati. Akhirnya, setelah beberapa saat, anjing itu mundur dan kmbali ke tempat semula. Alhamdulillah, dengan senyum kecut, saya bangkit dan melanjutkan perjalanan, dari arah depan, suami yang dari tadi berusaha menenangkan si anjing dan menghalau terlihat tersenyum dan kasih tau saya, " Lain kali, liat ekornya, selama ekornya tidak berdiri tegang, insya allah ga berbahaya" Ya kali...sempet liat ekornya, liat taringnya saja sudah jiper saya hahahah setelah agak jauh barulah kami bercanda dan mentertawakan peristiwa barusan. Diam diam berdoa, pulangnya saya tidak perlu ketemu dengan anjing hitam galak itu. Alhamdulillah terkabul.


Karsa Cafe selalu disebut saat membahas perjalanan di Campuhan Ridge Walk, padahal disepanjang jalan menuju karsa Cafe, banyak sekali villa dan tempat makan. Setelah pengalaman kesana, saya jadi tahu, Karsa Cafe merupakan titik akhir perjalanan di sepanjang Campuhan Ridge Walk, biasanya sebelum kembali pulang, pengunjung akan beristirahat melepas lelah di karsa cafe. Tapi, pagi itu, saya dan suami langsung balik ke arah pulang. Selain karena sudah membawa bekal minum sendiri, kami masih pengen pergi wisata kuliner untuk sarapan di daerah kedewatan. Begitulah cerita minggu pagi kami di Campuhan Ridge Walk, Indah, segar sekaligus menegangkan. You Know What I mean kan...part menegangkanya hehe you have been Warned.

Posting Komentar untuk "Pengalaman mengesankan sekaligus menegangkan di Campuhan Ridge Walk, Ubud."