We Will Survive, Insya Allah...
Pandemi covid19 melanda dunia, di awal 2020 secara tiba tiba, bagaikan serangan 'ambushed' musuh dimedan perang. Semua, kena imbasnya. Banyak yang goyah, tumbang tapi juga banyak yang kokoh berusaha bertahan. Semuanya, merasakan efek pandemi secara psikologis maupun ekonomis. Seorang temen, didiagnosa mengalami hidden stress, dan dia mengaku, dia stress bukan karena covidnya, tapi karena ketidakpastian yang terjadi yang mempengaruhi bisnis dan kehidupannya, sehingga imunnya menjadi drop. Tapi, saya yakin, temen saya bukanlah satu satunya yang mengalami hidden stress. Bukankah setiap orang mempunyai caranya masing masing untuk menghadapi sebuah situasi sulit a.k.a masalah? Beberapa bisa berlapang dada menerima realita pahit dalam hidupnya tapi tidak sedikit yang 'denial' dan harus 'learn hard way' hingga akhirnya bisa mencapai fase menerima dan mencari solusi masalahnya. Bagaimana dengan anda?
Banyaknya korban yang berguguran, dokter, perawat, tenaga kesehatan, pesohor, tokoh penting dan lapisan masyarakat yang terhitung hingga ribuan dalam skala global tentu saja menakutkan bagi masyarakat dunia. Banyak yang taat 'dipaksa' mengurung diri dalam rumah masing masing, mengurangi aktifitas, membatalkan liburan tapi tidak sedikit juga yang harus mempertaruhkan nyawa melanjutkan pekerjaan ditengah bahaya covid19 diluar sana. Singkatnya, ekonomi terguncang dan semua tatanan kehidupan normal berantakan. Belum lagi perang opini yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, satu bagian pihak yang menganggap pandemi covid19 itu rekayasa dan merupakan teori konspirasi dunia tetapi ada juga yang meyakini bahwa covid19 itu ada. Menurut saya pribadi, covid19 itu memang ada, entah itu sengaja atau tidak bocor dari laboratorium, hanya saja setelah terjadi pandemi bisa jadi kan konspirasinya muncul, memanfaatkan situasi rusuh ini demi kepentingan masing masing. But who knows...just my 2cents.
Lockdown wilayah, karantina wilayah, ataupun pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia saat itu menjadi satu solusi yang dianggap tepat pada saat itu untuk mengatasi semua dampak yang diakibatkan oleh covid19, yang merebak pertama kali di kota Wuhan, China. Meskipun ada pro dan kontra yang terjadi pada semua lapisan masyarakat. Tapi keputusan sudah dibuat dan harus dijalankan untuk ditaati oleh masyarakat. So, life must go on...
Dan, sekarang. Setelah beberapa bulan serbuan covid19 yang massive dan global. Pemerintah sudah melonggarkan beberapa aturan yang tetap disesuaikan untuk menjalani apa yang disebut dengan kehidupan New Normal.Sedikit demi sedikit, masyarakat luas sudah mulai berdami dengan keadaan masing masing. Restoran dan Mall mulai dibuka dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang harus ditaati pengunjung, Pasar pasar tradisional sering mendapatkan inspeksi mendadak dari pejabat terkait untuk memantau kedisiplinan pedagang dan pembeli memakai masker, sering kali juga diadakan rapid test masal, untuk memantau potensi penularan covid19.
Banyak sekali cerita yang membuat trenyuh, perusahaan yang bangkrut, phk masal dan bagaimana masyarakat menerima kenyataan bahwa kehidupan mereka dibalikkan 180 derajat,secara mendadak, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, banyak juga berita yang menggembirakan, bagaimana inovasi dalam bidang kesehatan, terciptanya ventilator karya anak bangsa, ataupun kreativitas yang tercipta selama pandemi dari segi bisnis dan ekonomi membuat harapan kembali menjulang. Hingga menjadi motivasi dan semangat untuk bertahan.
We half way there...to the end of 2020, semoga segera ditemukan vaksin dan obat yang aman untuk segera didistribusikan kepada masyarakat luas sehingga covid19 bisa dikalahkan. We will survive this, insya allah. Meskipun hiruk pikuk kehidupan mulai menggeliat lagi, tetaplah menjaga disiplin diri, untuk tetap waspada, menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan dengan sabun atapun hand sanitizer. Repot sedikit tidak mengapa, karena itulah setidaknya yang bisa dilakukan untuk bertahan selama pandemi ini dan bagaimanapun kehidupan harus berlanjut. Jangan lupa untuk menjalani pola hidup lebih sehat, lebih hemat, kencangkan ikat pinggang karena perjalanan masih panjang...Keep your chin up and move on....to survive. Bismillah...
Posting Komentar untuk "We Will Survive, Insya Allah..."