Pengalaman Glamping Di Sunrisehill Kintamani

Sebenarnya pengalaman ngrasain glamping di Sunrise hill kintamani itu sudah lama, awal oktober 2019, pada masa itu di Bali, peraturan tentang kegiatan masyarakat selama pandemi covid sudah mulai longgar, hanya saja masih berlaku peraturan wajib masker, cuci tangan dan sosial distancing. Nah, beberapa hal tersebut juga yang akhirnya menjadi alasan kami, saya dan suami untuk refreshing di Kintamani. Yaitu, mencari tempat yang relatif jauh dari keramaian, meskipun tempatnya tetap kekinian :)

Alasan kedua, karena saya belum pernah ngrasain camping, selain camping acara pramuka dulu jaman sekolah yang pada saat itu sesuatu yang wajib. Adanya perseteruan yang berkecamuk dalam diri saya pada saat itu, pengin sangat ngrasain camping tapi ga mau ribet dengan keriwehan kegiatan camping outdoor, makanya, seneng banget begitu nemu informasi tentang glamping.

Glamping itu apa? Glamping itu singkatan dari glamorous camping, sebuah konsep perkemahan yang meminimalisir keribetan yang biasannya terjadi saat kemah pada umumnya. Ga perlu pasang tenda, ga perlu bawa kompor parafin, kalau mau ke toilet udah ada disediakan dengan tingkat kebersihan dan kenyamanan yang maksimal, intinya, tuh saat camping kita masih merasakan kenyamanan ala penginapan lah. Tinggal bawa badan dan baju ganti aja. Tapi, Glamping juga banyak kelasnya sih, kalau di bali sendiri, berdasaran survey googling ( hehe ) ada beberapa glamping area yang tersebar di daerah kuta sampai dengan kintamani. Dari budget jutaan sampai ratusan hanya untuk booking tenda dan segala fasilitasnya. Jadi tinggal pilih yang mana selera dan kebutuhan saja...

Saya sendiri, lumayan beruntuung, akhirnya mendapatkan informasi glamping yang relatif baru di daerah kintamani, sehingga harganya masih promosi. Namanya, Sunrisehill Glamping, Kintamani. Tempatnya di bukit daerah songan, Kintamani. Bagi saya camper pemula, ngrasain glamping di kintamani ini sungguh sebuah pengalaman yang berkesan dan emang seru. Tendanya hanya 6 buah jadi sangat sangat jauh dari keramain, dan kesannya eksklusif, saat itu saya dan suami harus booking kurang lebih sebulan sebelumnya untuk mendapatkan jadwal weekend. Idealnya sih kemah itu pas musim kemarau ya, tapi apa boleh buat ngejar september, dapatnya pas awal bulan oktober. Tapi tetep alhamdulillah, saat glamping waktu itu hujan turun pas saya sudah dalam perjalanan pulang. Harganya masih promosi dan  Fasilitas di tenda sangat nyaman dan aman, bahkan bebas nyamuk! Ada pilihan alat bakar2an yang ukurannya kecil yg cukup buat dua orang ataupun yang besar untuk rombongan. Toiletnya ( salah satu poin penting kenapa pilih glamping..) bersih dan aman. 

Sayangnya saat itu, lagi ada perbaikan penambahan kabin premium dan kolam air panas, jadi agak lumayan keganggu dengan mesin2 dan kegiatan konstruksi sih, tapi Alhamdulillah kok, saat pagi hari, tetap bisa menikmati pemandangan alam yang sangat ciamik di danau batur. Masyaallah banget. Sangat sangat sesuai bagi kalian yang menyukai kegiatan outdoor, dan selfie :) Oh ya, malamnya juga ada kegiatan api unggun yang di mulai sekitar jam setengah delapan, atau setengah sembilan ya? Kayu bakarnya sudah disediakan, tapi nnti kalau mau extend, kayu bakar selanjutnya bayar sendiri. Malam itu, anginnya kenceng sekali dan dingin, saya dan suami memutuskan begabung sebentar dan kembali ke tenda kami. 

Bagi saya pengalaman glamping di sunrise hill pada saat itu sangat mengesankan, karena saya bukan tipikal orang yang suka berkemah, tapi dengan glamping ini, pengalaman kemah saya jadi memorable.

Insya allah, kalau ada rejeki lagi, bisa jadi saya dan suami kembali kesana dan icip icip gimana rasanya berendam air panas sambil melihat pemandangan danau batur pagi hari yang begitu indah. Meskipun perjalanan menuju lokasi glamping lumayan perjuangan banget, apalagi saat itu di 'giring' sama GPS melalui rute atas lewat jalanan yang turun berliku, subhanallah..begitu sampai, alhamdulillah. Tapi bukankah begitu ya, seperti kata pepatah : Difficult Road often leads you to the beautiful place